Ilaga: Sejumlah pejabat Kabupaten
Puncak, Papua, mencoba mendamaikan perang antardua kubu kandidat calon
bupati di wilayah itu. Senin (21/5), ratusan warga dari kedua kubu
bersiaga di Kota Ilaga [baca: Perang Belum Usai di Kota Ilaga].
Para pendukung pasangan calon Bupati Kabupaten Puncak itu membawa senjata tradisional seperti panah, parang, dan tombak. Mereka siap beperang, karena sengketa pemilukada di wilayah itu belum juga usai.
Untuk menghindari perang, Pemerintah Kabupaten Puncak membentuk panitia perdamaian. Pejabat Bupati Puncak James Wilem Maniagasi, yang belum pernah berada di Ilaga sejak dilantik menjadi bupati, turun ke lapangan untuk memediasi kedua kubu.
“Kami siap berperang, jika perdamaian tidak segera dilakukan,” kata Juli Murib, warga.
Kisruh pemilukada yang berujung peranga antarsuku terjadi sejak Agustus tahun lalu. Kubu pendukung calon Bupati Puncak, Elvis Tabuni dan Simon Alom, pecah akibat dualisme rekomendasi Partai Gerindra. Pencalonan keduanya pun ditolak KPUD Puncak.(SHA)
Sumber: Liputan6.com
Para pendukung pasangan calon Bupati Kabupaten Puncak itu membawa senjata tradisional seperti panah, parang, dan tombak. Mereka siap beperang, karena sengketa pemilukada di wilayah itu belum juga usai.
Untuk menghindari perang, Pemerintah Kabupaten Puncak membentuk panitia perdamaian. Pejabat Bupati Puncak James Wilem Maniagasi, yang belum pernah berada di Ilaga sejak dilantik menjadi bupati, turun ke lapangan untuk memediasi kedua kubu.
“Kami siap berperang, jika perdamaian tidak segera dilakukan,” kata Juli Murib, warga.
Kisruh pemilukada yang berujung peranga antarsuku terjadi sejak Agustus tahun lalu. Kubu pendukung calon Bupati Puncak, Elvis Tabuni dan Simon Alom, pecah akibat dualisme rekomendasi Partai Gerindra. Pencalonan keduanya pun ditolak KPUD Puncak.(SHA)
Sumber: Liputan6.com
0 komentar:
Post a Comment