Saat ombak tidak bersahabat atau selama musim hujan, mereka terpaksa tidak bisa sekolah
-- Suhfi Majid
Suhfi memberikan contoh murid-murid usia sekolah dasar di Kampung Gadong, Kecamatan Waesala, Seram Bagian Barat yang harus menggunakan sampan sejauh dua kilometer untuk sekolah di kampung Tiang Bendera, Waesala . Saat ombak tidak bersahabat atau selama musim hujan, mereka terpaksa tidak bisa sekolah.
Di Kampung Gadong sebetulnya pernah ada sekolah khusus untuk anak-anak kelas satu dan dua sekolah dasar. Namun kemudian sekolah ini tidak lagi beroperasi s ejak tahun 2009 atau setelah satu-satunya guru yang mengajar di sana diangkat menjadi pegawai negeri sipil di Tehoru, Maluku Tengah.
Selain di Kampung Gadong, Sekolah Dasar Negeri Rahai di Waesala juga kekurangan guru. Di sekolah itu hanya ada dua tenaga pengajar. Adapun di Tahaluku, Waesala, kondisi sekolah menengah atas di sana memprihatinkan akibat terbatasnya dana saat membangun gedung sekolah. Setiap ruangan kelas yang ideal nya dibangun dengan luas 8x9 meter persegi, karena keterbatasan dana luasnya hanya 6x7 meter persegi.
Ini semua merupakan problem klasik pendidikan di Seram Bagian Barat, bahkan di Maluku. Pemerintah harus lebih serius dalam mengatasi masalah-masalah yang ada ini, ujarnya.
Sumber: KOMPAS.com
0 komentar:
Post a Comment