Jubir KNPB Victor Yeimo (kanan)--MI/Marcel /r |
Teguran keras itu berkaitan dengan TNI/Polri yang merupakan aktor kekerasan dan pelanggaran HAM berat di Papua. Apalagi, Jerman juga merupakan negara yang terang-terangan menegur Indonesia dalam sidang itu.
Juru Bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Victor Yeimo, di Jayapura, Rabu (30/5), mengatakan pihaknya menilai dengan cermat bahwa penembakan ini adalah murni konspirasi negara untuk mengambinghitamkan orang Papua sebagai dalang di balik konflik kekerasan di tanah Papua.
"Kami bersyukur orang asing ada di Papua. Apalagi Jerman, sejak Ottow dan Geisler masuk Papua ratusan tahun silam sebagai penyebar agama, Papua tak pernah musuhi mereka. Justru pemerintah Indonesia yang melarang warga dan wartawan asing masuk Papua, bahkan menangkap dan deportasi," ujarnya.
Victor Yeimo mengaku pihaknya sangat kecewa karena hampir semua kasus penembakan di Papua tak pernah terungkap, dan selalu saja mengatakan pelaku adalah berciri orang Papua.
"Masalah ini tak semudah katakan pelaku adalah orang tak dikenal sebagaimana ditulis berbagai media cetak dan elektronik. Aparat juga beritahu bahwa mobil yang sudah ditemukan tapi tak pernah bisa buktikan," katanya.
"Pengalaman selama ini pelaku tak pernah diungkap. Siapa di belakang penembakan selama ini? Ini bukti konspirasi ini terus berjalan. Jangan lihat topengnya, kenapa selalu ciri-ciri keriting, gimbal, kulit hitam berewok, selalu kambinghitamkan pelaku adalah orang Papua. Jelas pekerja HAM selalu pertanyakan (ini) tak pernah diungkap. Ini bisa saja konspirasi TNI/Polri merusak nama orang Papua," tegas Yeimo lagi.
Menyikapi penembakan warga Jerman itu, pihak KNPB mendesak pemerintah Jerman untuk segera mengirim tim independen untuk mengungkapnya, serta mendesak pemutusan hubungan diplomatik dengan Indonesia. "Ini tak boleh dibiarkan tanpa penyelesaian yang jelas," papar Victor. (MC/OL-10)
Sumber: MICOM
0 komentar:
Post a Comment