Jakarta
Pelaku penembakan yang terjadi di Papua beberapa hari
terakhir dinilai bukan dari Organisasi Papua Merdeka (OPM). Pelaku
penembakan ditengarai oleh orang-orang yang hendak bermain di air keruh.
"Menurut data Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B), saat ini OPM sedang cooling down. Mereka tidak melakukan operasi. Jadi ini ada orang-orang yang bermain di air keruh," kata Wakil Ketua Komisi I, TB Hasanuddin, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (7/6/2012).
TB Hasanuddin melihat sejauh ini belum ada keterlibatan aparat TNI atau Polri dalam kasus penembakan di Papua. Ia justru meminta agar TNI-Polri mengungkap kasus penembakan ini.
Menurut TB Hasanuddin, ada 4 hal yang sebenarnya menjadi permasalahan di Papua. Pertama, image pemerintah pusat di masyarakat Papua bahwa persoalan HAM di Papua hingga kini belum bisa diselesaikan pemerintah.
"Di sana rasa keadilan masyarakat di sana mereka merasa direndahkan," ujarnya.
Kedua, gagalnya pembangunan otonomi daerah Papua. Yang menikmati otonomi tersebut hanya kaum-kaum elit sehingga menimbulkan kecemburuan sosial. Ketiga, persepsi yang berbeda mengenai integrasi Papua ke wilayah NKRI sudah final.
"Keempat, adanya diskriminasi dan marginalisasi pada masyarakat Papua," ungkapnya.
Selain itu, lanjut TB Hasanuddin, ada kepentingan tertentu soal proyek pembagian APBN dan pilkada termasuk masalah Freeport di dalamnya. Jika ini terus menerus berkelanjutan, pemerintah dinilai tidak serius menanggapi hal ini.
"Kemudian ada kesan membiarkan keadilan tidak ditegakkan dan yang tadinya tidak minta referendum jadinya minta. Kalau terus menerus, mereka akan lepas," ungkapnya.
(gus/vta)
detik
"Menurut data Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B), saat ini OPM sedang cooling down. Mereka tidak melakukan operasi. Jadi ini ada orang-orang yang bermain di air keruh," kata Wakil Ketua Komisi I, TB Hasanuddin, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (7/6/2012).
TB Hasanuddin melihat sejauh ini belum ada keterlibatan aparat TNI atau Polri dalam kasus penembakan di Papua. Ia justru meminta agar TNI-Polri mengungkap kasus penembakan ini.
Menurut TB Hasanuddin, ada 4 hal yang sebenarnya menjadi permasalahan di Papua. Pertama, image pemerintah pusat di masyarakat Papua bahwa persoalan HAM di Papua hingga kini belum bisa diselesaikan pemerintah.
"Di sana rasa keadilan masyarakat di sana mereka merasa direndahkan," ujarnya.
Kedua, gagalnya pembangunan otonomi daerah Papua. Yang menikmati otonomi tersebut hanya kaum-kaum elit sehingga menimbulkan kecemburuan sosial. Ketiga, persepsi yang berbeda mengenai integrasi Papua ke wilayah NKRI sudah final.
"Keempat, adanya diskriminasi dan marginalisasi pada masyarakat Papua," ungkapnya.
Selain itu, lanjut TB Hasanuddin, ada kepentingan tertentu soal proyek pembagian APBN dan pilkada termasuk masalah Freeport di dalamnya. Jika ini terus menerus berkelanjutan, pemerintah dinilai tidak serius menanggapi hal ini.
"Kemudian ada kesan membiarkan keadilan tidak ditegakkan dan yang tadinya tidak minta referendum jadinya minta. Kalau terus menerus, mereka akan lepas," ungkapnya.
(gus/vta)
detik
0 komentar:
Post a Comment