Mahasiswa Deiyai Yogyakarta Mulai Latihan (Belajar) Korupsi!
ilustrasi (Timipotunews) |
Pada tanggal 07, November 2012 pemda Deiyai datang di se-Jawa dan Bali
untuk membagikan dana pemondokan di setiap kota yang ada di Jawa dan
Bali. Dana pemondokan untuk kata study Solo dan Magelang berjumlah 50
juta namun dana tersebut tidak diterima oleh Badan Pengurus Ikatan
Pelajar dan Mahasiswa Deiyai di Yogyakarta dan Solo. Dana tersebut masih
digelapkan oleh bapak Herman Pakage dan Yulius Kebadabi Pekei sampai
detik ini. Dana 5o juta tersebut telah diterima secara kekeluargaan atau
secara diam-diam oleh bapak Herman Pakage dan Yulius Kebadabi Pekei
pada 07, November 2012 di kota study Semarang tanpa mengetahui badan
pengurus harian yang ada.
Saya sebagai mahasiswa dimengerti kepada bapak Herman Pakage dan Yulius
Pekei bahwa, dana pemondokan yang telah diterima dari Semarang adalah
menang tidak salah karena Herman dan Yulius adalah senioritas mahasiswa
Deiyai yang ada di Yogyakarta namun yang menjadi dugaan besar bagi saya
adalah sudah tiga hari belum bawah datang dana tersebut di asrama Deiyai
Yogyakarta dimana mahasiswa/wi Deiyai terhimpun.
Saya pun telah menilai dan bisa mengatakan bahwa Herman Pakage dan
Yulius Pekei telah melatih diri untuk berkorupsi melalui dana mahasiswa
karena dana pemondokan tersebut sampai saat ini masih digelapkan.
Mengapa saya bisa katakan bapak Herman dan Yulius telah korupsi dana mahasiswa karena dengan alasan, sebagai berikut:
- Dana pemondokan yang berjumlah 50 juta telah diterima tanpa mengetahui BPH YOGLO
- BHP YOGLO belum pernah kasih mandate kepada Herman dan Yulius untuk terima dana pemondokan tersebut
- Herman dan Yulius terima dana tanpa Cap dan Logo Organisasi IPMADE YOGLO
- Herman dan Yulius telah meniru tanda tangan BPH
- Setelah terima dana pemondokan, belum pernah ungkap dengan jujur, sampai saat ini mereka dua belum ada di asrama Deiyai
Saat dihubungi Pengurus IPMADE Joglo, Yulius Pekei mengatakan
dana tersebut bapak Herman yang terima sementara kami Tanya Herman
Pakage, dana tersebut Yulius Pekei yang terima. Sebenarnya siapa yang
terima dana tersebut? Menurut saksi mata dana tersebut antara Herman
Pakage dan Yulius Pekei bagi tengah. Herman Pakage terima 30 juta
sedangkan 20 juta untuk Yulius Pekei. Dana tersebut sampai detik ini pun
tidak ada kabar dari senioritas yang tercinta tersebut “Herman dan
Yulius”.
Seharusnya, kalau benar-benar senior dan mahasiwa yang sudah terpelajar
dalam organisasi perlu mengetahui siapa yang berhak terima dana tersebut
kalau bukan BPH? Seharunya sebagai Senior musti berpikir bagaimana cara
membimbing junior dalam berorganisasi yang baik dan benar bukan
membimbing dengan pengelapan dana mahasiswa dan segala macam.
Sehingga, kami mahasiswa/i Deiyai di Yogyakarta dan Solo akan menunggu
kabar bapak Herman Pakage dan Yulius Pekei di asrama Deiyai sampai dana
pemondokan itu harus ada di tangan Badan Pengurus Harian.
Dituli oleh Bidaipouga Mote
Sumber : TIMIPOTU NEWS
0 komentar:
Post a Comment