PANIA - Kemarin berlangsung penolakan program negara Indonesia yakni elektronik – kartu tanda penduduk (E-KTP) lapisan warga masyarakat Kabupaten Paniai melakukan aksi turun jalan di ibu kota Enarotali Kab. Paniai.
Aksi penolakan e-ktp pun bergabung bersama masyakat mahasiswa tokoh agama toko masyarakat paniai. Masyarakat meminta agar presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudoyono segera menarik program illegal. Program Ini merupakan sengaja memprogramkan untuk memproteksi berapa banyak masyarakat masih hidup di bumi cenderawasih untuk menghabiskan manusia Papua. Program yang memprogramkan se- nusantara tetapi ada tujuan khusus di balik program ini. Kami tidak menerima dalam program ini dengan lapan dada. Manusia Paniai bukan sebagai orang asli indonesia melibatkan KTP berjenis seumur hidup ini. (tutur sala – seorang dalam orasinya).
Aksi di mulai depan kecamatan Paniai Timur sampai di kantor bupati terletak
di Madi. Sekelompok masa menentangkan spanduk, bertuliskan penolakan
Elektronik – Kartu Tanda Penduduk (E-KTP). Aksi masa berjalan kaki
menuju Ibu Kantor Buapati Paniai. Jarak kota lama antara Enarotali –
Madi kurang lebih 8 KM melumpukan jalur transportasi antar kota maupun antar Ibu kota Kabupaten tetangga yakni Kabupaten Deiyai. (5/11/2012).
Aksi penolakan e-ktp pun bergabung bersama masyakat mahasiswa tokoh agama toko masyarakat paniai. Masyarakat meminta agar presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudoyono segera menarik program illegal. Program Ini merupakan sengaja memprogramkan untuk memproteksi berapa banyak masyarakat masih hidup di bumi cenderawasih untuk menghabiskan manusia Papua. Program yang memprogramkan se- nusantara tetapi ada tujuan khusus di balik program ini. Kami tidak menerima dalam program ini dengan lapan dada. Manusia Paniai bukan sebagai orang asli indonesia melibatkan KTP berjenis seumur hidup ini. (tutur sala – seorang dalam orasinya).
Dalam sela – sela masalah pemilihan Bupati Kabupaten Paniai masih dalam tahap mengajukan di
Makamah Konstitusi, kami warga datang menuntut bupati yang akan
terpilih nanti segera sampaikan aspirasi kami pada presiden SBY dan
negara Indonesia menolak e- KTP. Bupati yang terpilih nanti sesuai keputusan MK menjadi pemimpin lima
tahun periode 2012 – 2017. Awal aksi pertama untuk menolak E- KTP
sebelum bupati terpilih, dan aksi lanjutan kami akan kembali setelah
terpilihnya bupati baru. (Tutur Warga Paniai).
Dalam
orasi panggung mengatakan kami warga yang masih ketertinggalan dalam
segala teknologi saja ingin memiliki E- KTP ini tidak logis. Program yang jelas ada sumber dana untuk tujuan mensejahterakan masyarakat yakni UP4B saja kami menolak di wilayah Meepago. Sebelum masalah utama berakhir E- KTP tidak layak di miliki oleh warga Paniai dan pada umumnya Papua. Sebelum program E- KTP pun
ada namanya Kartu tanda penduduk (KTP),melihat bahwa melalui kehadiran
program E- KTP kami telah ada dalam sistem pemaksaan masyarakat yang
kedua bergabung bersama Indonesia. (tutur dalam orasinya).
Masyarakat
Paniai memiliki sebagai warga Indonesia. Terlebih dahulu negara segera
selesaikan masalah utama yakni status politik Papua sebelum memiliki E-
KTP. Kami memiliki E- KTP pun kami akan di
tembak,disiksa oleh tentara nasional Indonesia (TNI). Memiliki E- KTP
memperpanjang masa penjajahan kolonial Indonesia.
(oleh : Gobaibo).
Sumber: Satu Aksi Kepuasan Hidup
0 komentar:
Post a Comment