Kapolsek Jayapura AKBP Roycke Harry Langie, SIK.MH Saat Hendak Menghentikan Sambutan Victor Yeimo |
Sentani, KNPBnews – Ibadah Hari
Ulang Tahun (HUT) KNPB yang ke IV dihalangi dan diintervensi ketat oleh
TNI dan Polri di Aula Stakin Sentani kemarin (19/11). AKBP Roycke
Harry Langie, SIK.MH (Kapolres Jayapura) dan Robert Djoenso, SH (Wakil
Bupati Kabupaten Jayapura) sekalipun tidak diundang namun memaksa masuk
hingga kedalam acara ibadah. Rakyat yang hendak mengikuti ibadah
dipalang oleh TNI Polri di jalan masuk Aula Stakin, dan halaman ibadah
dipenuhi oleh TNI/Polri yang berpakean preman.
Menurut pantauan KNPBnews, ibadah yang
dimulai pukul 3 sore itu, sejak paginya telah dikuasai oleh aparat
gabungan TNI Polri, baik di sepanjang jalan Sentani Abepura hingga
sepanjang jalan masuk Aula Stakin. Namun, Ibadah tetap dilakukan dibawah
ancaman dan teror TNI Polri. Ratusan rakyat turut hadir meramaikan
ibadah HUT KNPB yang dipimpin oleh group ibadah Komunitas Anak Muda
Negeri Papua.
Polisi juga hendak membekuk penghotbah
ibadah HUT. Tidak sampai disitu, Polisi tanpa etika, ditengah-tengah
ibadah berlangsung masuk ke panggung ibadah dan hendak menghentikan. Hal
tersebut dilakukan oleh Kapolres Jayapura, AKBP Roycke Harry Langie
yang masuk tiba-tiba dan hendak menghentikan Sambutan yang sedang
dibawakan oleh Ketua Umum KNPB, Victor Yeimo. Kapolres mendekati Victor
Yeimo dan mengancam untuk berhenti memberikan sambutan dan mengancam
untuk dibubarkan segera. Namun, Victor dan umat yang beribadah tidak
terpancing marah.
Dalam sambutannya, Victor Yeimo
menyampaikan terima kasih kepada penguasa kolonial Indonesia yang
membunuh, meneror, mengintimidasi, menangkap dan memenjarahkan aktivis
KNPB. Karena perlakukan itu, lanjut Victor, justru telah menyuburkan
perjuangan bangsa Papua Barat, dan ikut membangkitkan kesadaran
perlawanan terhadap penguasa kolonial Indonesia.
Menurutnya juga, cara-cara tidak beradab
dan tidak beretika yang ditonjolkan TNI/Polri adalah karakter penjajah
dan rakyat menyadarinya. “Bahwa serangan terhadap organisasi dan aktivis
KNPB oleh penjajah justru akan terus mendewasakan KNPB untuk lebih
menajamkan garda perlawanannya”, tegas Victor usai ibadah.
Acara disambut dengan tepuk tangan dan
yel-yel Papua Merdeka secara serentak. Diakhir ibadah, seluruh peserta
ibadah pulang dengan aman dan tertip dibawah teror TNI Polri. Sedangkan
penghotbah dan beberapa pengurus tidak berhasil dan bebas dari ancaman
penangkapan dan penembakan.
Sumber: knpbsentanidotorg.wordpress.com
0 komentar:
Post a Comment