Jayapura, (07/12)—Pihak keamanan Indonesia, belum memiliki bukti
kuat adanya dana asing atau pasokan senjata pada kelompok yang ingin
memisahkan diri.
Sumber:
http://tabloidjubi.com/?p=5754
Gerard Micheal Little, warga negara Australia yang ditangkap pemerintahnya sendiri atas tuduhan akan melatih kelompok separatis bersenjata di Papua (facebook.com) |
Menanggapi ditangkapnya Gerard Micheal Little, seorang warga negara
Australia berusia 45 tahun yang dituduh berencana melatih kelompok
bersenjata yang ingin memisahkan diri dari Indonesia, Kepala Penerangan
Kodam (Kapendam) XVII Cenderawasih, Letkol. Jansen Simanjuntak, kepada
The Australian mengatakan pihak keamanan Indonesia memiliki kecurigaan,
namun tidak ada bukti kuat keterkaitan pihak asing dengan kelompok
separatis bersenjata di Papua.
“Ada beberapa kecurigaan bahwa beberapa warga negara asing secara
pribadi mungkin memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok tersebut
(separatis bersenjata),” kata Letnan Kolonel Jansen Simanjuntak,
sebagaimana dikutip dari The Australian, Kamis (06/12).
Kasus Little ini bisa jadi akan mempertebal kecurigaan TNI dan BIN
serta Kepolisian, bahwa orang asing, termasuk LSM dan bahkan misionaris
terlibat dalam kerusuhan di provinsi Papua dan Papua Barat.
“Mungkin (individu asing) membantu menghubungkan kelompok separatis
dengan pihak asing yang dapat memberikan dukungan moral atau materi,”
kata Simanjuntak.
Namun Simanjuntak mengakui pihak keamanan belum memiliki bukti adanya
dana asing atau pasokan senjata pada kelompok yang ingin memisahkan
diri.
Gerard Micheal Little ditangkap oleh Polisi Australia sebelum ia naik
pesawat di Bandara Internasional Brisbane. Dia diduga mempunyai rencana
untuk masuk ke Papua Barat sebagai tentara bayaran. Little dituduh
pernah menjalani pelatihan militer di Ukraina. Pelatihan itu dijalaninya
untuk melatih orang Papua melawan Indonesia.
Pembela Little, Nick Dore mengatakan Little diundang ke Papua Barat
untuk memberikan pelayanan dan polisi masih menyelidiki kasus ini.
Bulan September lalu, foto-foto Little bahkan sempat muncul di
Facebook. Foto-foto Little menggambarkan dirinya sedang berlatih perang
di sebuah kamp pelatihan militer di Ukraina. Kamp pelatihan ini
dijalankan oleh sebuah kelompok yang disebut Badan PPelatihan Penegakan
Hukum Internasional, yang diklaim oleh pengacara Little mendapatkan
dukungan dari PBB.
Pemerintah Australia mengklaim Little telah membuat kontak dengan
aktivis kemerdekaan Papua Barat. Little juga dituduh oleh pemerintah
Australia jika ia akan melatih orang Papua Barat untuk melakukan
perlawanan bersenjata terhadap Indonesia. Little disebut-sebut telah
diberi pangkat kehormatan kolonel oleh gerakan separatis OPM. Little
menghadapi tuntutan 10 tahun penjara atas tuduhan tersebut.
Hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri Indonesia belum menanggapi secara terbuka mengenai penangkapan Little ini. (Jubi/Victor Mambor)
Sumber:
http://tabloidjubi.com/?p=5754
0 komentar:
Post a Comment