Nabire - Pembunuhan mesterius yang terjadi beberapa hari yang lalu atas yakobus pigome (34) membuat warga di
Kabupaten Nabire sampe kini masih merasah ketakutan untuk melakukan aktifitas
keseharian mereka, terutama melakukan
kegiatan pada malam hari, karna mereka juga takut nyawa mereka jadi korban
selanjutnya.
Yakobus Pigome (34) yang di bunuh misterius dan di temukan dipante
maaf nabire papua itu sampai sekarang ini belum ada tindak lanjut dari pihak kepolisian setempat dan hanya di
biarkan mati begitu saja.
Menurut para saksi awalnya Dia (korban) di jemput oleh sebua
mobil avanza perak di pasar karang tumaritis dan korban saat itu dalam keadaan
mabuk hinga paginya Dia di temukan tewas di kompleks perumahan pensip pante
maaf nabire. Sampai sekarang tidak di ketahuwi mobil milik siapa yang menjemput
korban dan motif pembunuhannya.
Polisi setempat megatakan beberapa kata yang kurang
nasionalisme seakan-akan polisi di nabire lepas tanggung jawab mereka sebangai
pihak yang harus megusut tuntas kejadian perkara pembunuhan misterius yang
terjadi di Kabupaten nabire itu dengan mengatakan itu urusan orang papua sendiri, jadi silakan cari pelakunya sendiri.
“Pebunuhan yang terjadi itu antar kalian orang papua sendiri, jadi
silakan kalian caritau sendiri antara
kalian orang papua” ungkap
polisi setempat.
Perkataan yang dikeluarkan oleh Polisi di Kabupaten Nabire
yang mestinya tidak layak di keluarkan oleh pihak kepolisian yang semestinya megusut tuntas perkara itu.
“Apakah
gunanya polisi di kabupaten Nabire, Khasus besar seperti ini saja tak dapat di
selesaikan dengan baik dan bahkan melepas kahsus ini.” Hai itu dikatakan
oleh kepala suku besar suku mee Lambertus dimi di kabupaten Nabire Papua saat
di temui rasudofm di kediaman nya di Jalan Auri Nabire Papua.
Sampe saat ini warga nabire masih panik untuk beraktifitas
pada malam hari karna kejadian yang dialami
warga karang tumaritis itu, karna warga menduga Polisi lepas tangan
karna mereka(polisi) terlibat dalam Pembunuhan tersebut dan takut menjadi
korban selanjutnya. (rsdfm/nick)
0 komentar:
Post a Comment