Home » , , » Perempuan Perkasa dari Selatan Papua

Perempuan Perkasa dari Selatan Papua

Pangkar sagu, bukti perkasanya
perempuan Suku Kamoro
Timika - Suku Kamoro tinggal di wilayah selatan Papua, tepatnya di Timika. Uniknya, ada yang menjadi satu kebanggaan bagi perempuan di suku tersebut, yaitu pangkar sagu. Apakah itu?

Di muara-muara Timika tempat Suku Kamoro menetap, perempuan adalah salah satu tokoh sentral dalam keluarga. Bukan hanya karena perannya sebagai ibu dan istri tapi juga kelihaian mereka dalam aktivitas pangkur sagu.

Sagu yang menjadi bahan makanan utama bagi masyarakat Suku Kamoro dihasilkan dari proses yang lumayan panjang dan tidak mudah. Sedari pagi, para wanita Suku Kamoro dengan kampak di tangan dan noken di kepala akan mulai menjelajah ke dalam hutan mencari dan memilih pohon sagu terbaik.

Sagu yang telah ditebang akan mulai dikuliti hingga menyisakan bagian dalam batang sagu yang berwarna putih. Bagian ini nantinya akan di pangkur, atau ditumbuk dengan alat pangkur yang terbuat dari batang kayu berbentuk cangkul tumpul, hingga berbentuk serat-serat sagu.

Dalam aktivitas pangkur sagu, para perempuan Kamoro bekerja bergotong-royong. Beberapa orang wanita akan mulai membuat lintasan drainase dari pelepah-pelepah pohon sagu, sedangkan wanita yang lain akan mulai menguliti dan mulai memangkur batang sagu hingga berbentuk serat. Di lintasan tadi mereka nantinya akan mencuci, meremas dan menapis serat sagu. Dari air sisa perasan akan mengendap cikal bakal tepung sagu.

Saat hari berakhir, endapan yang berbentuk tepung ini akan mereka kumpulkan dan bungkus dengan daun sagu. Mereka akan membawanya pulang dan diolah menjadi santapan lezat bagi seluruh keluarga mereka.

Kesempatan melihat para perempuan Kamoro melakukan aktivitas pangkur dengan sangat bersemangat membuat saya terhibur. Pangkur sagu sungguh bukanlah pekerjaan mudah. Dibutuhkan tenaga dan waktu yang tidak sedikit untuk mengubah batang-batang sagu yang kokoh hingga menjadi tepung sagu yang halus.

"Ini perempuan punya hak! Laki-laki bisa bantu potong tapi cuma kita perempuan yang boleh pangkur," kata seorang perempuan tua Kamoro, Mama Cornelia yang sedang melakukan aktivitas pangkur sagu sekaligus menjelaskannya kepada saya.

Sejatinya pangkur sagu sendiri adalah pekerjaan yang mungkin tampak sebagai kewajiban, tapi bagi perempuan suku Kamoro inilah kebanggaan. Layaknya melahirkan, menyusui dan menjaga keluarga bagi mereka, pangkur sagu adalah identitas seorang perempuan. Dan untuk itu, saya tidak merasa segan untuk kagum dan menghormati para perempuan perkasa dari selatan Papua ini.

Penulis Oleh: Husni Mubarak Zainal

Sumber : Detik Trevel 


Perempuan kamoro memeras serat sagu yang airnya dialirkan kepenampungan yang terbuat dari pelepah sagu.


Kulitsagu di buka menggunakan kampak olehperempuan terkuat, setelahnya isi batang di pangkur secarabergiliran.

Pangkar sagu, bukti perkasanya perempuan Suku Kamoro



Share this video :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger