Home » , , » Pengacara Australia Berkoar Memuji Benny Wenda Soal Free West Papua

Pengacara Australia Berkoar Memuji Benny Wenda Soal Free West Papua

Foto: Beny Wenda dan Jennifer Robinson (Foto: YouTube)
Papua - Kiprah tokoh Free West Papua sepertinya mendapatkan dukungan besar dari negara asing, termasuk Australia. Pengacara Jennifer Robinson bahkan berkoar memuji Benny Wenda dalam Tedx Sydney 2013 di The University of Sydney.

Ucapan Robinson dalam konvensi tersebut terus mendiskreditkan Pemerintah Indonesia. Perempuan yang sempat melakukan penelitian di Indonesia itu, menceritakan tentang pertemuannya dengan Benny Wenda.

Pengacara HAM tersebut, menyebutkan Pemerintah Indonesia yang melakukan pendudukan yang dilakukan di Papua. "Ratusan ribu warga Papua dibunuh atau dihilangkan secara sengaja oleh militer Indonesia," ujar Jennifer Robinson, dalam video YouTube yang diposting 9 Mei lalu, seperti disitat Okezone, Senin (13/5/2013).

Perempuan berambut pirang menyebutkan semua komentarnya tanpa ada data yang signifikan yang mendukung. Robinson juga mengeluarkan tudingan bahwa sumber daya alam Papua yang dieksploitasi oleh perusahaan asing. Lagi-lagi, Robinson turut menuduh Pemerintah Indonesia berandil besar dalam hal tersebut.

Segala omongan perempuan yang sempat berkuliah di University Oxford ini berkutat pada pencarian dukungan kepada upaya Benny Wenda untuk memerdekakan Papua Barat. Dirinya bahkan mengundang Benny Wenda untuk berbicara dalam forum tersebut.

Robinson selama ini dikenal sebagai pengacara HAM yang bekerja di Australia. Dirinya sempat menjadi tim pembela pendiri WikiLeaks Julian Assange.

Tidak ada yang salah dalam ucapan Robinson tersebut. Namun Robinson juga harus berkaca atas apa yang terjadi di Australia khususnya mengenai masalah yang menimpa warga Aborigin.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa warga Aborigin adalah penghuni asli dari Australia yang kemudian terpinggirkan oleh kedatangan imigran dari Inggris. Banyak terjadi pembantaian yang dilakukan oleh warga kulit putih Australia terhadap warga Aborigin.

Pembantaian yang dilakukan Australia terhadap Aborigin pun berlangsung sejak 1700 hingga 1920an. Tidak terhitung jumlah warga Aborigin yang tewas dalam pembantaian tersebut.

Salah satu pembantaian yang tercatat adalah yang terjadi di Coniston pada Agustus 1928. Saat itu warga Australia pindah ke lahan milik suku Walpari. Salah satu yang pindah adalah Fred Brooks. Brooks kemudian dibunuh oleh suku Walpari karena dituduh menculik perempuan Walpari dan meniduri perempuan-perempuan itu.

Polisi pun dikirim untuk menyelidiki kasus tersebut. Petugas polisi W.G Murray dikirim ke Coniston untuk mencari tahu apa yang terjadi. Dia menangkap dua orang warga Aborigin dan melakukan pembantaian terhadap beberapa warga Aborigin lainnya dari suku Walpari, Anmatjere dan Kaytej.

Perempuan dan anak-anak turut menjadi korban dalam kejadian ini dan mereka tidak memiliki kaitan apapun dengan kematian Brooks. Korban dari warga Aborigin dikatakan mencapai 31 jiwa, tetapi menurut warga Aborigin hampir 90 jiwa tewas akibat pembantaian tersebut. (faj/okezone)




 
Share this video :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger