JAYAPURA - Gubernur Papua Lukas Enembe melarang masyarakatnya
mabuk-mabukan. Alasannya, 25 persen masyarakat Papua meninggal akibat
minuman keras. "Perdanya sudah ada, tinggal diluncurkan saja," ujar
Lukas di Markas Kodam Jayapura, Senin, 28 Maret 2016 malam.
Kebiasaan minum-minum, kata dia, sudah mendarah daging di masyarakat
Papua. Menurut Lukas, semua bupati, kepala polres, dan komandan kodim
telah meneken aturan tersebut. "Besok akan diluncurkan perdanya," ucap
Lukas. Selain itu, Lukas meminta peredaran minuman keras distop
sementara.
Adapun Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar
Pandjaitan yang sedang berada di Jayapura, Papua, pada Senin, 28 Maret
2016, menuturkan masalah narkoba dan penularan HIV di Papua dan Papua
Barat paling tinggi di Indonesia. "Di sini (Papua) sampai 2,3 persen,
dan 3,2 persen di Papua Barat. Padahal rata-rata nasional hanya 0,3
persen," katanya.
Luhut berada di Jayapura untuk meresmikan Pos Lintas Batas Negara di
Skouw yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini. (tempo)
0 komentar:
Post a Comment