Dogiyai terjadi pengikisan moral

dogiyai

Di Dogiyai terjadi pengikisan moral yg sangat memprihatinkan mulai dr masyarakat, generasi muda hingga kpd kelompok terpelajarnya.... sepertinya gereja seolah-olah hanya menjadi tempat formalisasi dr sebuah rutinitas sakral. Smua org menjadi bosan dgn Agama (dilihat dr perilaku sehari-hari yg seharusnya makin berisi oleh iman org makin sadar tp kenyataannya tdk demikian), tp demi sebuah identitas rutinitas itu terus diformalisasi...jika demikian, kapan kita mau sadar?? Kapan kita mau berubah?? Sebagai org terpelajar, kita tidak perna menyadari tentang "∫αƴα sekolah utk siapa??" Sebrapa dlm kepekaan nurani kita terhadap "asal muasal" kita?? Apakah perna kita membayangkan dgn kalimat "Andaikata ∫αƴα menjadi dia, bagaimana ∫αƴα??"

Rakyat jd malas kerja, anak2 dibiarkan tanpa perhatian dan p engawasan dari orang tua. Masih kecil, blum sekolah sudah dikawinkan...dls

Pada kelompok menengah ke atas seolah2 "cuek" dgn kondisi atau memang blum disadari... Sampai kelompok terpelajar justru memfasilitasi generasi muda kita utk melakukan hal2 yg melanggar norma etika, moral dan agama. Pikiran2 mereka dilokalisir dlm klompok2 yg justru akan memenjarakan mrk dlm sebuah lingkaran berpikir sempit dan dangkal. Semua menggunakan topeng "demi kemajuan rakyat dan untuk kesejahteraan rakyat", tapi ♍απã indikator pencapaiannya??

MARI KITA MEMBUKA MATA NURANI AGAR BISA MENJADI PEKA, YG SUDAH PEKA AGAR MAKIN SENSITIF....SENSITIF TERHADAP KELUARGA BESAR DOGIYAI....