JAYAPURA- Anggota DPR Papua Dapil V Papua, Nasson Utti meminta
kepada pihak kepolisian setempat untuk memecat oknum Brimob yang diduga
melakukan penembakan kepada lima warga sipil di pendulangan emas Degeuwo
Paniai, Selasa (15/5) pekan lalu.
Nasson yang juga merupakan anggota Komisi D, menjelaskan untuk mencari tahu kejadian yang sebenarnya, pihaknya akan langsung turun lapangan dalam waktu dekat. “Kami secepatnya akan turun ke Paniai untuk mencari data apa sebenarnya yang terjadi, sampai harus lima warga sipil ditembak,” jelasnya.
”Saya yang juga wakil rakyat dari daerah pemilihan Paniai menduga penembakan itu terjadi akibat kegiatan illegal maining di area Degeuwo. Apalagi sampai hari ini wilayah pendulangan emas itu belum jelas, apakah masuk dalam Kabupaten Nabire atau Kabupaten Paniai,” jelasnya.
Nasson juga meminta pendulangan emas di Degeuwo Paniai ditutup, sebab tidak sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM tentang penambangan local yang sifatnya permanen harus ditutup. Dan pihaknya mengatakan deadline waktu yang diberikan oleh Menteri ESDM untuk penutupan tambang tersebut hingga bulan Mei 2012.
“Kami akan minta kepada pemerintah setempat yaitu pemerintah Kabupaten Paniai dan Kabupaten Nabire segera ambil langkah dan segera menutup dan para penegak atau aparat juga ikut untuk mengamankan. Karena itu memang perintah jelas dari Menteri ESDM. Itu sudah peraturan Menteri ESDM tentang penertiban dan penutupan,” tegas Nasson.
Sementara itu Kapolres Paniai AKBP Anton Diance ketika di konfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon celulernya mengatakan, ketiga anggota Brimob antara lain Briptu Ferianto Pala, Bripda Agus dan Bripda Edi masih dalam pemeriksaan atas penembakan yang dilakukannya.
“Saat itu, anggota melakukan penembakan akibat membela diri. Hanya saja pihaknya akan tetap melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap ketiga anggota tersebut. Kami akan melakukan penyidikan dan kami akan meminta keterangannya, baik petugas kepolisian mau pun dari korban saksi-saksi,” jelasnya. (ro/nan)
Sumber: Cendrawasih pos
0 komentar:
Post a Comment