Home » » Koran Sindo - Kongres dan Pemerintah AS Menolak Kemerdekaan Papua

Koran Sindo - Kongres dan Pemerintah AS Menolak Kemerdekaan Papua

WAKIL Ketua DPR Priyo Budi Santoso menerima Duta Besar Amerika Serikat Scot Marciel dalam kunjungan kehormatan di Gedung DPR RI, Rabu, 23 Mei. Kunjungan ini sebagai penegasan apresiasi Pemerintah dan Kongres AS pasca kunjungan diplomatik Kaukus Indonesia- AS DPR RI ke Washington D.C. beberapa waktu lalu.

Dubes Scot Marciel juga menyatakan, bahwa kunjungan delegasi DPR RI tersebut adalah salah satu kunjungan yang sangat produktif sepanjang sejarah hubungan antara parlemen Indonesia dan Kongres AS.

Sementara itu Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengatakan, bahwa salah satu raihan yang menggembirakan dalam kunjungan Kaukus ke Washington DC adalah komitmen tegas anggota Kongres AS dan Pemerintah AS atas kesatuan wilayah Indonesia dan penegasan pengakuan bahwa Papua adalah bagian integral dari wilayah RI.

Kaukus Indonesia-AS DPR RI yang didirikan pada 28 Maret 2012 dan beranggotakan 40 orang anggota telah melakukan kunjungan ke Washington DC pada 23-29 April 2012 atas undangan Kongres AS.

Dalam kunjungan tersebut, delegasi Kaukus DPR RI-AS dipimpin oleh Priyo Budi Santoso sebagai Ketua Kaukus sekaligus Ketua Delegasi dengan anggota Teguh Juwarno (FPAN), Bobby Rizaldi (FPG), Didi Irawadi Syamsudin (FPD), Eva Kusuma Sundari (FPDIP), Ahmad Yani (FPPP), Edhy Prabowo (Gerindra),Akbar Faizal (Hanura) dan Peggy Patrisia Pattipi (FKB).

Dengan total 15 agenda pertemuan selama 5 hari di Washington D.C., delegasi Kaukus Indonesia- AS DPR RI melakukan pertemuan dengan Senator Jim Webb (Ketua Komisi Luar Negeri Senat), David Dreier (Ketua House Democracy Partnership), Jim McDermott (Ketua Kaukus Indonesia di Kongres AS), Maria Otero (Wakil Menlu AS), Kurt Campbell (Asisten Menlu Urusan Asia Pasifik), Daniel Russel (Asisten Khusus Presiden Obama), Collin Willet (pejabat senior Dewan Keamanan Nasional),Dubes AS untuk APEC, Dubes AS untuk Myanmar, Direktur Congressional Research Service, Direktur USAID Wilayah Asia, USINDO dan Perwakilan U.S. – ASEAN Business Council serta melakukan kunjungan ke markas Voice of America.

Dalam pertemuan dengan pejabat-pejabat penting AS ini, delegasi Kaukus didampingi oleh Dubes Indonesia untuk AS,Dino Patti Jalal. Sepanjang kunjungan tersebut, delegasi Kaukus menyampaikan penjelasan menyeluruh tentang perkembangan demokratisasi yang hebat di Indonesia.

“ Indonesia kini hadir sebagai ujung terdepan negara yang paling demokratis di jagad ini. Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga, Indonesia mampu menyelaraskan demokrasi secara harmonis dengan nilai-nilai agama dan budaya lokal”, kata Priyo Budi Santoso saat berpidato di USINDO.

Bahkan, dalam hal tingkat partisipasi politik saat pemilu dan peranan perempuan di dalam proses politik, Indonesia telah mempraktikkan jauh lebih maju dari demokrasi AS sendiri, tambah anggota Kaukus Eva Kusuma Sundari. Ditegaskan pula oleh Teguh Juwarno tentang peran penting Indonesia dan posisi geopolitik yang strategis dalam perkembangan global termasuk munculnya kekuatan ekonomi baru di Asia yang dipimpin China.

Saat bertemu dengan Congressman Eni Faleomavaega yang dikenal sangat vokal tentang Indonesia khususnya masalah Papua, Akbar Faisal dan Peggy Pattipi menyampaikan berbagai aspek kemajuan dalam penanganan masalah Papua dengan diberlakukannya UU Otonom Khusus Papua.

Namun, ditekankan pula tentang dinamika unik di dalam masyarakat Papua itu sendiri, termasuk juga keberadaan Freeport yang sering dirundung berbagai masalah. Delegasi Kaukus juga menegaskan perlunya Pemerintah RI dan Freeport membahas kembali dan mengkaji ulang kontrak karya atas dasar keadilan dan kebersamaan, bukan semangat penghisapan sebagaimana sering teropinikan.

Congressman Eni Faleomavaega mempunyai pandangan yang sama tentang Papua. Bahkan ia menegaskan komitmennya untuk tidak lagi mendukung kemerdekaan Papua dan menghormati kesatuan wilayah Indonesia. Selain masalah Papua, delegasi Kaukus juga membahas hubungan kerjasama ekonomi kedua negara.

Kaukus dan Kongres serta Pemerintah AS sepakat bahwa transaksi perdagangan kedua negara harus lebih ditingkatkan dengan meminimalisir kendala ekspor impor kedua negara dengan tentunya memperhatikan kepentingan nasional masing-masing negara.Tentang keberadaan proses pembentukan free trade yang sedang diupayakan oleh ASEAN dan AS, anggota Kaukus Bobby Rizaldi berpendapat agar mekanisme free trade tidak mengenyampingkan esensi fair trade di dalam implementasinya.

Dengan model diplomasi yang khas parlemen, delegasi Kaukus berhasil mendorong upaya kerjasama yang lebih erat dengan Kongres AS. Di dalam konteks kerjasama dengan House Democracy Partnership, Kaukus mendorong upaya peningkatan kemitraan dalam hal capacity building keparlemenan antara lain dalam hal pertukaran staf ahli, join website, join riset, dan partisipasi pada workshopworkshop keparlemenan.

Delegasi Kaukus juga mematangkan kerjasama dengan mitranya di Kongres AS dimana kedua Kaukus berharap dapat segera menandatangani sebuah dokumen kemitraan yang secara jelas memformulasikan kerjasama kongkrit kedua Kaukus.

Delegasi Kaukus secara komprehensif juga menyampaikan visi untuk merajut peta jalan terbentuknya Indonesia-U.S.Legislative Strategic Partnership sebagai bentuk sinerjitas dari U.S. - Indonesian Comprehensive Partnership yang telah terlebih dahulu ditandatangani oleh Presiden Yudhoyono dan Presiden Obama pada 2010 di Jakarta. TP

Sumber: KORAN SINDO
Share this video :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger