SORONG - Buku Kitorang Bacarita yang berisi kumpulan dongeng
bergambar hasil karya siswa Sekolah Dasar (SD) di Papua secara resmi
diterbitkan di Jayapura, Rabu (30/5).
Acara peluncuran buku yang digagas program Freeport Peduli dari PT Freeport Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Visi Anak Bangsa itu dilakukan Gubernur Papua Syamsul Arief Rivai.
Menurut Syamsul, ia sangat bangga dengan kreativitas dan imajinasi anak Papua yang begitu kaya, terbukti dengan beragam dongeng dalam buku Kitorang Bacarita yang isinya lebih banyak mengenai keindahan alam Papua, makanan khas, hingga budaya provinsi paling timur itu.
"Peluncuran buku ini merupakan suatu peristiwa penting, karena menandakan kesadaran orang Papua untuk membentuk masyarakat yang gemar menulis dan membaca. Apalagi, menulis merupakan tiang penyangga peradaban," kata Gubernur.
Buku Kitorang Bacarita sendiri awalnya muncul dalam sebuah lokakarya 'Mendorong Lahirnya Penulis-Penulis Papua Masa Depan' yang berlangsung di Abepura Juli tahun lalu. Kala itu terlibat 49 siswa dari sepuluh sekolah dasar di kota Jayapura yang kini menjadi penulis dalam dongeng di buku Kitorang Bacarita, yang difasilitasi tim penulis dan pembuat komik dari beberapa lembaga.
"Terima kasih dan apresiasi yang tinggi pada tim fasilitator yang mendorong anak-anak membuat gambar sebagai penopang ceritanya, sehingga menjadi buku cerita dongeng bergambar," sambung Syamsul.
Vice president PT Freeport Indonesia Shinta Sirait, selaku penggagas lokalatih dan penerbitan buku, berharap hal ini dapat memicu keinginan dan kegemaran menulis dikalangan anak-anak SD Papua, dan kelak akan lahir penulis andal dari Papua.
"Komik tidak terlepas dari kehidupan anak-anak, bahkan di zaman serba internet (digital) saat ini. buku ini istimewa karena dibuat anak-anak yang bercerita mengenai apa yang mereka lihat dan alami dengan kata-kata mereka sendiri," kata Shinta.
Banyak cerita dongeng Papua yan menarik dalam buku Kitorang Bacarita antara lain karya Kezya Edowai dengan judul Asal Mula Kudiay dan Tebay yang menceritakan asal mula dongeng khas Papua, lalu ada judul Buah-buahan versus Binatang Buas karya Kenneth Wakum, serta beragam dongeng lainnya.
"Meski saya dibilang bukan asli Papua, saya merasa sebagai orang Papua karena saya lahir di sini. Jadi, saya juga membuat dongeng bergambar tentang Papua," kata seorang penulis lainnya, Shafa Annisa, yang merupakan siswa SD Yapis Kotaraja. (MC/OL-10)
Sumber: MICOM
Acara peluncuran buku yang digagas program Freeport Peduli dari PT Freeport Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Visi Anak Bangsa itu dilakukan Gubernur Papua Syamsul Arief Rivai.
Menurut Syamsul, ia sangat bangga dengan kreativitas dan imajinasi anak Papua yang begitu kaya, terbukti dengan beragam dongeng dalam buku Kitorang Bacarita yang isinya lebih banyak mengenai keindahan alam Papua, makanan khas, hingga budaya provinsi paling timur itu.
"Peluncuran buku ini merupakan suatu peristiwa penting, karena menandakan kesadaran orang Papua untuk membentuk masyarakat yang gemar menulis dan membaca. Apalagi, menulis merupakan tiang penyangga peradaban," kata Gubernur.
Buku Kitorang Bacarita sendiri awalnya muncul dalam sebuah lokakarya 'Mendorong Lahirnya Penulis-Penulis Papua Masa Depan' yang berlangsung di Abepura Juli tahun lalu. Kala itu terlibat 49 siswa dari sepuluh sekolah dasar di kota Jayapura yang kini menjadi penulis dalam dongeng di buku Kitorang Bacarita, yang difasilitasi tim penulis dan pembuat komik dari beberapa lembaga.
"Terima kasih dan apresiasi yang tinggi pada tim fasilitator yang mendorong anak-anak membuat gambar sebagai penopang ceritanya, sehingga menjadi buku cerita dongeng bergambar," sambung Syamsul.
Vice president PT Freeport Indonesia Shinta Sirait, selaku penggagas lokalatih dan penerbitan buku, berharap hal ini dapat memicu keinginan dan kegemaran menulis dikalangan anak-anak SD Papua, dan kelak akan lahir penulis andal dari Papua.
"Komik tidak terlepas dari kehidupan anak-anak, bahkan di zaman serba internet (digital) saat ini. buku ini istimewa karena dibuat anak-anak yang bercerita mengenai apa yang mereka lihat dan alami dengan kata-kata mereka sendiri," kata Shinta.
Banyak cerita dongeng Papua yan menarik dalam buku Kitorang Bacarita antara lain karya Kezya Edowai dengan judul Asal Mula Kudiay dan Tebay yang menceritakan asal mula dongeng khas Papua, lalu ada judul Buah-buahan versus Binatang Buas karya Kenneth Wakum, serta beragam dongeng lainnya.
"Meski saya dibilang bukan asli Papua, saya merasa sebagai orang Papua karena saya lahir di sini. Jadi, saya juga membuat dongeng bergambar tentang Papua," kata seorang penulis lainnya, Shafa Annisa, yang merupakan siswa SD Yapis Kotaraja. (MC/OL-10)
Sumber: MICOM
Good Job adikku
ReplyDelete