JAYAPURA - Badan Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa
(The United Nations World Food Programme – WFP) hari ini menerima donasi
sebesar 700.000 dolar AS dari pemerintah Jepang untuk mendukung program
inovatif pemberian makanan tambahan untuk sekolah dasar serta upaya
menyeluruh dalam menangani permasalahan kerentanan pangan di provinsi
Papua.
Program – program pemberian makanan tambahan yang dilaksanakan oleh WFP di Indonesia telah memiliki fokus yang baru dimana para petani kecil di tingkat daerah turut menikmati manfaat oleh dilibatkannya mereka dalam penyediaan bahan pangan untuk diolah dan disajikan sebagai makanan tambahan di sekolah.
“WFP sangat berterima kasih atas bantuan yang penting ini dari pemerintah Jepang yang mendukung kami dalam pemberian makanan tambahan yang sehat dan bergizi bagi para murid di-11 sekolah dasar di Papua,” seperti dikutip dari Coco Ushiyama, Representative dan Country Director WFP Indonesia.
“Ini juga akan meningkatkan upaya bersama dalam meningkatkan ketahanan pangan dan gizi di sekolah, dan di kalangan petani kecil serta komunitas miskin di pedesaan,” demikian keterangan tertulis, Kamis (7/6/2012).
Dua tahun yang silam, WFP telah merampungkan program tradisional pemberian biskuit bergizi sebagai makanan kecil bagi anak sekolah. Adapun model baru dari program pemberian makanan tambahan ini telah dilaksanakan sebagai program percobaan yang cukup sukses di provinsi NTT sebelumnya. Upaya untuk pemberdayaan petani kecil dalam ikatan suplai bahan pangan untuk sekolah memberikan kesempatan bagi para petani tersebut untuk menikmati insentif produksi dan sumber penghasilan tambahan yang baru.
“Program pemberian makanan tambahan ini merupakan kegiatan yang penting dalam mempromosikan pentingnya kesehatan dan gizi serta pendidikan. Kami menyambut gembira kesempatan untuk berpartisipasi dalam program WFP ini,” kata Yoshinori Katori, Duta Besar Jepang bagi Indonesia.
Program pemberian makanan tambahan WFP ini dilaksanakan dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam merevitalisasi program pemberian makanan tambahan bagi anak sekolah (PMT-AS) yang diluncurkan oleh BAPPENAS dan Kementerian Pendidikan pada tahun 1996. Sebagai bentuk dari dukungan tersebut, WFP telah terlebih dahulu mendukung pelaksanaan intervensi terpadu di Jawa Timur, termasuk pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana kebersihan sekolah, kampanye cuci tangan sebelum makan, pemberian obat cacing, serta pengembangan kebun sekolah.
Papua memiliki populasi sebesar 2,8 juta jiwa dan merupakan provinsi dengan kondisi ketahanan pangan yang masih belum cukup terjamin. Menurut Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan tahun 2009 (FSVA 2009) yang diproduksi bersama oleh Dewan Ketahanan Pangan Indonesia dan WFP, menunjukkan terdapat 16 dari 17 kabupaten terpencil yang termasuk dalam daftar 100 kabupaten yang paling rentan pangan di Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM
Program – program pemberian makanan tambahan yang dilaksanakan oleh WFP di Indonesia telah memiliki fokus yang baru dimana para petani kecil di tingkat daerah turut menikmati manfaat oleh dilibatkannya mereka dalam penyediaan bahan pangan untuk diolah dan disajikan sebagai makanan tambahan di sekolah.
“WFP sangat berterima kasih atas bantuan yang penting ini dari pemerintah Jepang yang mendukung kami dalam pemberian makanan tambahan yang sehat dan bergizi bagi para murid di-11 sekolah dasar di Papua,” seperti dikutip dari Coco Ushiyama, Representative dan Country Director WFP Indonesia.
“Ini juga akan meningkatkan upaya bersama dalam meningkatkan ketahanan pangan dan gizi di sekolah, dan di kalangan petani kecil serta komunitas miskin di pedesaan,” demikian keterangan tertulis, Kamis (7/6/2012).
Dua tahun yang silam, WFP telah merampungkan program tradisional pemberian biskuit bergizi sebagai makanan kecil bagi anak sekolah. Adapun model baru dari program pemberian makanan tambahan ini telah dilaksanakan sebagai program percobaan yang cukup sukses di provinsi NTT sebelumnya. Upaya untuk pemberdayaan petani kecil dalam ikatan suplai bahan pangan untuk sekolah memberikan kesempatan bagi para petani tersebut untuk menikmati insentif produksi dan sumber penghasilan tambahan yang baru.
“Program pemberian makanan tambahan ini merupakan kegiatan yang penting dalam mempromosikan pentingnya kesehatan dan gizi serta pendidikan. Kami menyambut gembira kesempatan untuk berpartisipasi dalam program WFP ini,” kata Yoshinori Katori, Duta Besar Jepang bagi Indonesia.
Program pemberian makanan tambahan WFP ini dilaksanakan dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam merevitalisasi program pemberian makanan tambahan bagi anak sekolah (PMT-AS) yang diluncurkan oleh BAPPENAS dan Kementerian Pendidikan pada tahun 1996. Sebagai bentuk dari dukungan tersebut, WFP telah terlebih dahulu mendukung pelaksanaan intervensi terpadu di Jawa Timur, termasuk pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana kebersihan sekolah, kampanye cuci tangan sebelum makan, pemberian obat cacing, serta pengembangan kebun sekolah.
Papua memiliki populasi sebesar 2,8 juta jiwa dan merupakan provinsi dengan kondisi ketahanan pangan yang masih belum cukup terjamin. Menurut Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan tahun 2009 (FSVA 2009) yang diproduksi bersama oleh Dewan Ketahanan Pangan Indonesia dan WFP, menunjukkan terdapat 16 dari 17 kabupaten terpencil yang termasuk dalam daftar 100 kabupaten yang paling rentan pangan di Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM
0 komentar:
Post a Comment