Menteri Negera Pemeberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar disambut tarian adat Papua saat akan membuka pameran kerajinan perempuan Papua di Manokwari, Kamis (26/7). |
MANOKWARI -- Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (Meneg PP dan PA) Linda Amalia Sari
Gumelar membuka Pameran Kerajinan Perempuan Asli Papua, Kamis (26/7) di
Manokwari, Papua Barat.
Dalam kesempatan itu Linda mengatakan,
lewat pameran yang dilaksanakan secara rutin diharapkan dapat
menumbuhkan kemampuan perempuan asli Papua dalam perannya meningkatkan
kesejahteraan.
"Ini merupakan semangat dari MRPB untuk
memberdayakan perempuan asli Papua. Ini satu langkah sangat baik dan
perlu diteruskan," ujar Linda ketika membuka pameran.
Pameran
kerajinan perempuan asli Papua yang dilaksanakan Kelompok Kerja (Pokja)
Perempuan Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Barat (MRPB) ini dirangkai
dengan kegiatan Dialog Eksklusif dengan menghadirkan sejumlah pembicara
diantaranya meneg PP dan PA, kepala UP4B, gubernur Papua Barat, ketua
MRPB dan beberapa pembicara lainnya.
Di awal sambutannya, Meneg PP
dan PA Linda Amalia Sari Gumilar menyampaikan pesan dari Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono untuk perempuan
asli Papua.
"Sebetulnya hari ini saya ada sidang kabinet, tapi
karena ada acara ini (pembukaan pameran), saya diizinkan oleh Bapak
Presiden untuk bertemu mama-mama tercinta dan Bapak Presiden
menyampaikan pesan agar mama-mama tetap semangat," kata Linda Gumelar
menyampaikan pesan Presiden.
Dikatakan Linda, dengan adanya UU
Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua dan Papua
Barat telah membuka pemberdayaan termasuk perempuan asli Papua.
Pemerintah sangat menaruh perhatian penuh bagi percepatan pembangunan di
tanah Papua dengan hadirnya UP4B.
Menurutnya, kalau berbicara
kesetaraan gender terdapat di semua sektor, yakni pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaaan, ekonomi, perdagangan dan lainnya.
"Pembangunan
akan berjalan baik bila dapat melaksanakan kesetaraan gender. Ada
keadilan antara laki-laki dan perempuan dalam pembangunan. Untuk
menjadikan perempuan berkualitas maka harus ditingkatkan pendidikan,
kesehatan, pemberdayaan ekonomi," ujarnya.
Kegiatan pameran
kerajinan tangan perempuan asli Papua, kata meneg PP dan PA, merupakan
salah satu dari upaya peningkatan pemberdayaan ekonomi. Namun demikian,
yang perlu diperhatian adalah pendidikan dan kesehatan perempuan.
Kegiatan
dialog dan pameran tersebut dibiaya oleh meneg PP dan PA, UP4B, PT.
Freeport, Pemprov Papua Barat dan MRPB. Pameran tersebut menghadirkan
wakil dari 10 kabupaten dan 1 kota serta kelompok perempuan lainnya.
Editor :
Farid Assifa
0 komentar:
Post a Comment