 |
| Frederika Korain |
Selandia Baru bisa memperbaiki situasi "kritis" hak asasi manusia di Papua Barat dengan mengejar peran perdamaian yang terbukti sukses selama konflik Bougainville sebelumnya, hak asasi manusia advokasi Frederika Korain kata.
Nona Korain, West Papua usaha universitas pascasarjana studi di Canberra, berbicara di Dunedin baru-baru ini tentang hak asasi manusia dan isu-isu gender yang terkait di Papua Barat.
Setelah bicara di Pusat Nasional untuk Studi Perdamaian dan Konflik di Universitas Otago, New Zealand katanya menikmati "reputasi yang sangat baik" di wilayah tersebut.
Dan ia percaya menawarkan untuk membantu menyelesaikan masalah tidak akan membahayakan "hubungan yang sangat baik" Selandia Baru dengan Pemerintah Indonesia, andIndonesia juga akan mendapat manfaat dari penyelesaian konflik.
Selandia Baru bisa menjadi tuan rumah wakil Indonesia dan rakyat Papua di tanah netral, dan bertindak sebagai mediator, seperti yang telah terjadi dengan sukses selama konflik Bougainville, dimulai pada tahun 1997.
Beberapa demonstrasi damai di Papua Barat baru saja putus kekerasan oleh otoritas, dan beberapa pemimpin hak-hak sipil telah tewas.
Sebuah "situasi yang mengerikan" telah dikembangkan dan tindakan positif yang diperlukan, katanya.
Sumber: odt.co.nz
Nona Korain, West Papua usaha universitas pascasarjana studi di Canberra, berbicara di Dunedin baru-baru ini tentang hak asasi manusia dan isu-isu gender yang terkait di Papua Barat.
Setelah bicara di Pusat Nasional untuk Studi Perdamaian dan Konflik di Universitas Otago, New Zealand katanya menikmati "reputasi yang sangat baik" di wilayah tersebut.
Dan ia percaya menawarkan untuk membantu menyelesaikan masalah tidak akan membahayakan "hubungan yang sangat baik" Selandia Baru dengan Pemerintah Indonesia, andIndonesia juga akan mendapat manfaat dari penyelesaian konflik.
Selandia Baru bisa menjadi tuan rumah wakil Indonesia dan rakyat Papua di tanah netral, dan bertindak sebagai mediator, seperti yang telah terjadi dengan sukses selama konflik Bougainville, dimulai pada tahun 1997.
Beberapa demonstrasi damai di Papua Barat baru saja putus kekerasan oleh otoritas, dan beberapa pemimpin hak-hak sipil telah tewas.
Sebuah "situasi yang mengerikan" telah dikembangkan dan tindakan positif yang diperlukan, katanya.
Sumber: odt.co.nz
0 komentar:
Post a Comment