ilustrasi @Kompasina |
Menurutnya, perjuangan ini lewat Senat Pasific Forum melalui PNG hingga pada sidang umum (SU) tahunan PBB pada 2010 lalu dan SU PBB pada 24 September 2012 yang dilanjutkan dengan pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden NRPB Yance Hembring serta penandatanganan piagam pengakuan NRPB dari NKRI di PBB. Mari kita menunggu tahapan selanjutnya yakni pengakuan NKRI atas NRPB secara dejure, karena pengakuan defacto sudah di laksanakan di PBB pada 24 September 2012 lalu dalam sidang umum tahunan PBB, ungkapnya kepada Bintang Papua, Sabtu, (17/11).
Dijelaskannya, tinggal tahapan terakhir yang dilalui yakni penyerahan kedaulatan dari NKRI ke NRPB. Sambil menunggu penyerahan kedaulatan Negara dari NKRI ke PBB dan dari PBB ke NRPB lanjutnya, maka tugas yang dilakukan Badan Usaha Persiapan Usaha Kemerdekaan Papua Barat antara lain mempersiapkan perangkat Negara khususnyua 5 tiang Negara, dimulai dari eksekutif , legislatif sampai dengan bank-bank sentral. Tugas lainnya adalah menggalang sumbangan dana dari para pendukung kemerdekaan NRPB. Kami juga diperintahan Presiden Yance Hembring untuk membangun gedung Sekretariat Negara walaupun secara sederhana, semua aktifitas Negara Republik Papua Barat di pusatkan di Genyem, jelasnya.
Terkait dengan itu, dirinya menyerukan kepada seluruh rakyat Papua Barat untuk segera bersatu ikut satu barisan, dan janganlah mengikuti kegiatan-kegiatan yang akhirnya menciderai perjuangan kemerdekaan NRPB, jangan lakukan tindakan anarkis.(nls/don/l03-ngutip : bintang papua)
Sumber: BINPA Via komisikepolisianindonesia.com
0 komentar:
Post a Comment