Yan Ayomi (foto Binpa) |
Ketua Komisi C DPRP Papua Jan Ayomi meminta Pejabat Gubernur Papua
Constan Karma segera memerintahkan polisi dan kejaksaan untuk mengusut
penggunaan anggaran 2012 yang dialokasikan ke RSUD Dok II Jayapura,
Kodya Jayapura.
"Kami berharap Pj Gubernur Papua segera memerintahkan polisi atau kejaksaan untuk mengusut penggunaan anggaran 2012 termasuk dana jaminan kesehatan masyarakat asli Papua (jamkespa)," kata Jan Ayomi kepada wartawan di Jayapura, Jumat (16/11).
Dikatakan, untuk tahun anggaran 2012, RSUD Dok II Jayapura menerima alokasi dana sebesar Rp130 miliar dan dana Jamkespa sebesar Rp49 miliar namun pelayanan kepada masyarakat bukannya membaik tetapi malah menurun.
"Saya sebagai wakil rakyat dan orang Papua sangat menyayangkan makin menurunnya pelayanan yang diberikan RSUDDok II Jayapura, padahal yang memimpin saat ini adalah dokter asli Papua," kata Jan Ayomi.
Karena itulah pihaknya sangat berharap dilakukan penyelidikan oleh kejaksaan dan polisi serta audit oleh BPK dan bila terindikasi harus ditindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku Menurut dia, pihaknya masih mendengar masyarakat harus membeli obat dan alat habis pakai, padahal seharusnya dengan Jamkespa hal itu tidak perlu terjadi.
Selain itu, pelaksanaan proyek di lingkungan RSUD Dok II Jayapura juga terindikasi tanpa melalui proses tender melainkan penunjukan langsung oleh pejabat di lingkungan rumah sakit dengan alasan waktu yang terbatas, kata Jan Ayomi.
Dia menambahkan, RSUD Dok II Jayapura seharusnya benar benar menjadi rujukan bagi pasien dari rumah sakit yang ada di Papua, namun kenyataannya pelayanan dan fasilitas yang ada cenderung menurun dari tahun ke tahun.
"Managemen harus segera diubah dan diperbaiki hingga apa yang diharapkan masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan dapat terwujud," kata politisi senior dari Partai Golkar Papua ini. [ant/sam]
RMOL
"Kami berharap Pj Gubernur Papua segera memerintahkan polisi atau kejaksaan untuk mengusut penggunaan anggaran 2012 termasuk dana jaminan kesehatan masyarakat asli Papua (jamkespa)," kata Jan Ayomi kepada wartawan di Jayapura, Jumat (16/11).
Dikatakan, untuk tahun anggaran 2012, RSUD Dok II Jayapura menerima alokasi dana sebesar Rp130 miliar dan dana Jamkespa sebesar Rp49 miliar namun pelayanan kepada masyarakat bukannya membaik tetapi malah menurun.
"Saya sebagai wakil rakyat dan orang Papua sangat menyayangkan makin menurunnya pelayanan yang diberikan RSUDDok II Jayapura, padahal yang memimpin saat ini adalah dokter asli Papua," kata Jan Ayomi.
Karena itulah pihaknya sangat berharap dilakukan penyelidikan oleh kejaksaan dan polisi serta audit oleh BPK dan bila terindikasi harus ditindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku Menurut dia, pihaknya masih mendengar masyarakat harus membeli obat dan alat habis pakai, padahal seharusnya dengan Jamkespa hal itu tidak perlu terjadi.
Selain itu, pelaksanaan proyek di lingkungan RSUD Dok II Jayapura juga terindikasi tanpa melalui proses tender melainkan penunjukan langsung oleh pejabat di lingkungan rumah sakit dengan alasan waktu yang terbatas, kata Jan Ayomi.
Dia menambahkan, RSUD Dok II Jayapura seharusnya benar benar menjadi rujukan bagi pasien dari rumah sakit yang ada di Papua, namun kenyataannya pelayanan dan fasilitas yang ada cenderung menurun dari tahun ke tahun.
"Managemen harus segera diubah dan diperbaiki hingga apa yang diharapkan masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan dapat terwujud," kata politisi senior dari Partai Golkar Papua ini. [ant/sam]
RMOL
0 komentar:
Post a Comment