Foto Lokasi penambangan emas di sungai Degeuwo |
WWM mengaku kini telah membangun kantor perwakilan tetap mereka di sekitar situs aluvial, lokasi tambang.
“Vin Savage, salah satu direktur Perusahaan, baru-baru ini telah melakukan kunjungan ke situs aluvial dalam hubungannya dengan personil Perusahaan lokal dan eksplorasi.”
sebut WWM dalam rilisnya kepada tabloidjubi.com, 20/11.
WWM juga mengklaim keterlibatan berkelanjutan dengan penduduk asli
setempat adalah bagian penting dari program sosialisasi Perusahaan yang
diakui berjalan dengan baik. Prioritas utama perusahaan saat ini adalah
untuk membangun sebuah lapangan terbang untuk mendukung situs aluvial.
Saat ini ada tiga surveyor di situs dan staf pendukung yang sedang
melakukan survei lapangan terbang dan akses jalan antara landasan, kamp
dan operasi awal di situs aluvial. Selanjutnya, para surveyor akan
mensurvey infrastruktur pasokan air dan fasilitas penyimpanan yang
mendukung rangkaian aluvial. Para surveyor ini, menurut WWM dikontrak
dalam waktu 30 hari.
“Operator peralatan pengolah tanah telah tiba di lokasi. Mekanik juga sekarang melayani mesin yang akan memungkinkan pembangunan jalan yang akan dilakukan bersamaan dengan selesainya survei.”
sebut WWM.
Dalam kaitannya dengan Pemerintah Daerah, WWM mengatakan mereka terus
berkomunikasi dengan Departemen Pertambangan Papua, Departemen Kehutanan
Papua dan Kantor Gubernur Papua untuk mempercepat mengeluarkan Izin
Kehutanan.
Seorang ahli geologi eksplorasi tambahan telah direkrut oleh WWM. Saat
ini geolog tersebut sedang membangun database distribusi geologi dan
emas. Tim eksplorasi Perusahaan akan memulai kegiatan pengambilan sampel
minggu ini di Wopogi.
Juli 2011, Paniai Gold Ltd, perusahaan yang menguasai wilayah
penambangan emas di Degeuwo menjual saham kepemilikannya di proyek
Sungai Degeuwo kepada WWM Ltd untuk paket saham biasa, saham kinerja dan
pilihan. Proyek Sungai Degeuwo ini dilakukan diatas lebih dari 128.000
hektar petak pertambangan dan eksplorasi. Proyek ini didirikan sebagai
perusahaan patungan antara Paniai Gold Ltd dan pihak lokal (pengusaha,
pemda dan masyarakat). Namun sebagian besar masyarakat lokal, sampai
saat ini masih menolak kehadiran penambangan tradisional maupun modern
di lokasi sungai Degeuwo ini karena dinilai akan membawa penyakit sosial
pada masyarakat lokal.
Sumber : www.tabloidjubi.com
0 komentar:
Post a Comment