Kekuasaan
dan politik dimiliki oleh manusia hanya karena ia adalah manusia.
Kakuasaan dan Politik yang dimiliki manusia berkembang dari lingkungan
kecil hingga membentuk kekuasaan dan politik yang lebih tinggi, yang
dinamakan negara. Dalam perwujudannya manusia menggunakan akal sehat
atau pemikiran logis.
Mengenai kekuasaan Negara para filsuf
berpendapat bahwa, negara hanya sebuah kayangan yang hanya mengidealkan
negara yang tidak pernah ada. Karena mereka yang terlibat dalam negara
hanya bermain kuasa dan kepemimpinannya.
Sebagian besar pemimpin dan bukan semua, minim dalam keterlibatan
dengan masyarakat. Maka penggunaan akal sehat atau pemikiran logis hanya
sebagai formalitas dalam sebuah negara. Negara seperti demikian sering
bersikap otoriter. Ingin menguasai yang lain.
kalau negara yang
tidak menyadari akal sehat dan yang tidak membangun rakyatnya dengan
baik serta tidak mendegar seluk-beluk penderitaan kehidupan rakyat, maka
negara tersebut bukan negara manusiawi. Negara tersebut barangkali
boleh dinamakan negara penguasa dan lebih dari itu penindas. (Honei)
Sebagian besar pemimpin dan bukan semua, minim dalam keterlibatan dengan masyarakat. Maka penggunaan akal sehat atau pemikiran logis hanya sebagai formalitas dalam sebuah negara. Negara seperti demikian sering bersikap otoriter. Ingin menguasai yang lain.
kalau negara yang tidak menyadari akal sehat dan yang tidak membangun rakyatnya dengan baik serta tidak mendegar seluk-beluk penderitaan kehidupan rakyat, maka negara tersebut bukan negara manusiawi. Negara tersebut barangkali boleh dinamakan negara penguasa dan lebih dari itu penindas. (Honei)
0 komentar:
Post a Comment