Jayapura (rasudofm) - Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua setelah
berkarya dan mengabdi dan mengembalakan umat Tuhan selama 50 Tahun lebih
di Tanah Papua maka dipandang perlu untuk mendirikan sebuah tugu tempat
dimana lahirnya Gereja Kingmi di Tanah Papua di Beoga, di Kabupaten
Puncak, Berdirinya tugu ini untuk memaknai damai dan kasih agar di Tanah
Papua menjaldi Gereja yang kuat dalam segala bentuk kekerasan, sebab
keberadaan gereja sudah dewasa dalam penginjilan di Tanah Papua dan
mampu untuk melawan segala bentuk kekerasan di Tanah Damai, Kepada sejumlah
wartawan ketika menggelar Jumpa Pers, Ketua Sinode Gereja Kemah Injil
(Kingmi) di Tanah Papua, Pdt.Dr.Benny Giyai, di Aula Kantor Sinode Jayapura,
Kemarin
Menurut Benny, Pada tahun 1962 atau 52 tahun yang
lalu, para hamba Tuhan orang pribumi di panggil oleh pimpinan C&MA
(Cristian and Missionary Alliance)
agar berkumpul di sebuah kampung yang menjadi Pos Penginjilan
yaitu di Beoga, sekarang Kabupaten Puncak, setibanya di Beoga, dalam
rapat di siang hari itu, para Misi C&MA memberitahukan bahwa, mereka
akan pulang ke negara mereka yaitu di Eropa dan Amerika karena PBB telah
memberitahukan kepada mereka,Tanah Papua akan di serahkan kepada pihak
Indonesia. Mendengar kabar itu,dalam ketidak berdayaan, orang Pribumi
Papua menerima untuk melanjutkan penginjilan yang telah di rintis C&MA
sejak 1939 itu, hari itu juga para Misi penginjilan dari C&MA
pindahkan tangankan Gereja Kemah Injil (kingmi) kepada orang pribumi
Papua, dan dengan diserahkannya Misi Penginjilan dari C&MA kepada
orang pribumi Papua maka muncul embrio berdirinya Gereja Kemah Injil
(Kingmi) di Tanah Papua, Tanggal 6 April 1961 lalu, Jelas Ketua Sinode.
Lanjut Benny, Untuk menyambut pendirian gereja Kingmi
ini masyarakat di Tanah Papua yaitu Suku Damal yang ada di kampung Beoga
saat itu, dengan iman merayakan kesiapan mereka untuk membangun gereja
ini ke depan, dengan membuat pesta buah merah, (bakar batu) sebagai
tanda janji kepada Tuhan bahwa mereka akan membangun dan menjaga gereja
ini, dan akan mejalankan amanat agung Yesus Kristus untuk menjadikan
seluruh umat di bumi sebagai muridnya,”Katanya.
Selain itu, Mengingat cerita dalam sejarah tersebut
sejak Yubelium 50 Tahun yang jatuh pada 6 April 2012 lalu telah
mencanangkan untuk membangun sebuah tugu atau situs di Beoga Kabupaten
Puncak Papua untuk menghargai dan menghormati para perintis gereja yang
telah mengorbankan diri mereka sepenuhnya buat pelayanan pengutusan
injil Yesus Kristus itu, Jelasnya.
Tugu berdiri di Kabupaten Puncak ini telah
dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Puncak Papua tahun 2014 dan direncanakan
akan di resmikan oleh Gubernur Propinsi Papua Bapak Lukas Enembe SIP.MH,
pada hari rabu, tanggal 4 Juni 2014 mendatang di Beoga Kabupaten Puncak,
Penghotbah Ketua Sinode Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua,
Pdt.Dr.Benny Giyai, di bawah sorotan Tema Injil Itu Kekuatan Allah (Roma,
1:16-17), Jelasnya.
Menurut Giyai, dengan berdirinya Tugu Lahirnya Gereja
Kemah Injil (kingmi) di Tanah Papua ini agar segala bentuk diskriminasi
di tanah Papua, entah Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Bentuk Gereja Baru,
Pelecehan terhadap agama, pelanggaran hak asasi manusia di Papua ini
akan di hormati dan dihargai sehingga Tanah Papua umumnya dan jemaat
gereja kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua menjadikan Papua menjadi
Tanah Damai,” Jelas Benny.
Sementara itu, Sekretaris Sinode, Pdt.Yosia Tebay.S.Th.MA
di tempat yang sama juga menjelaskan bahwa dengan berdirinya Tugu dapat memaknai arti hidup sebagai umat Tuhan
di Tanah Papua,” Ungkapnya. (rasdfm/Herman Anouw).
0 komentar:
Post a Comment