Bukit Kurulu. Foto: Imanuel Mabel |
Suatu
pengalaman yang pernah saya lihat yaitu ketika melihat ada seorang anak kecil
yang terjatuh dari atas pohon hingga patah tangannya, dan oleh orang tuanya
anak tersebut dibawa kepuskesmas Kurulu. Namun sayang mereka (perawat) menolak
dengan alasan tidak ada dokter. Akhirnya dengan perasaan yang sangat sedih
orang tua dari anak tersebut akhirnya membawa kembali anak mereka pulang tanpa
mendapat pengobatan.
Foto: Imanuel Mabel |
Dengan
mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, akhirnya saya dapat pelayanan di apotek
tersebut. Bayangkan saja, hanya dua kali berobat dan dua kali melakukan
pemeriksaan medis, orang tua saya mengeluarkan biaya hingga Rp. 2.000.000 (dua
juta Rupiah).
Setelah
melihat hal tersebut, terlintas pertanyaan dibenak saya. Secara pribadi kita
memang dituntut untuk menjaga kesehatan. Namun masih adakah di luar sana yang
peduli terhadap kesehatan masyarakat, khususnya di Distrik Kurulu tercinta ini?
Apalagi dengan kondisi serta tuntutan ekonomi yang semakin keras di zaman ini.
Masalah
ini akhirnya menimbulkan polemik di masyarakat. Mereka mengatakan bahwa,
pemerintah tidak mampu memperhatikan kesehatan masyarakat di Distrik Kurulu
sampai tuntas, hingga saat ini. Hal serupa pernah terungkap dari
orang tua saya, ketika mengantar saya ke apotik tersebut. Ia mengatakan
“Seandainya di daerah ini semua orang mengalami penyakit paru-paru, bagaimana
pemerintah mampu mengatasinya? Pasti semua tidak akan tertolong (meninggal).
Percuma didirikan puskesmas jika tidak ada dokter yang bisa mengobati penyakit
yang serius, seperti penyakit paru-paru.”, ungkap bapak saya. Ungkapan
tersebut bila dianalisa, sebenarnya menandakan ketidakpercayaan dan
keputusasaan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah, yang tidak menempatkan
tenaga-tenaga handal untuk mengobati penyakit yang serius. Khususnya di
Puskesmas-Puskesmas.
Di
atas adalah kasus yang saya lihat dan pernah saya rasakan, dari sekian banyak
kasus yang terjadi dan sedang berlangsung di sana, di Distrik Kurulu. (Imanuel Mabel/Halamanpapua )
0 komentar:
Post a Comment