Dogiyai (rasudofm): Karena dalam pemerimaan siswa Akademi Kesehatan Nabire Kelas Pemda
Dogiyai yang tidak memperhatikan prioritas putra Daerah Dogiyai dan
yang dinyatakan sebagai siswa pada siswa Kelas Pemda Dogiyai bukan marga
dari Daerah Kabupaten Dogiyai, maka Kantor Kesehatan Dogiyai Dipalang
oleh salah satu putra Daerah Putra Daerah Kabupaten Dogiyai, “Stepanus
Goo,” Sabtu 9/8.2014, di Dogiyai,
Kepada Wartawan Media ini, Usai dilakukan Pemalangan Kantor Dinas
Kesehatan Kabupaten Dogiyai, Stefanus Goo, Menjelaskan bahwa saya
melakukan Pemalangan Kantor Dinas Kesehatan ini sambil menunggu Kepastian
dari Panitia Penerimaan Kelas Pemda Dogiyai di Akper Nabire, karena
dalam penerimaan siswa akper ini dilakukan secara tertutup, sementara
itu, saya sebagai Putra Daerah Kabupaten Dogiyai telah mengantongi memo
dari Kepala Daerah Dogiyai, Namun yang dinyatakan sebagai siswa akademi
Kesehatan Nabire tidak diakomodir,” Kata Stefanus.
Lanjut Goo, Pada Hal dirinya telah diberikan memo Dari Kepala Daerah
Kabupaten Dogiyai, tertanggal 13/6 2014, yang ditujukan Kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Dogiyai agar atas nama Stefanus Goo dapat
diakomodir dalam kuliah Akademi Kesehatan (Akper) Nabire pada Kelas
Pemerintah Kabupaten Dogiyai, namun memo Bupati Dogiyai tersebut tidak
diperhatikan oleh Panitia Pemerimaan Akper Kelas Pemda Dogiyai,” Ujar
Goo.
Lanjut Lelaki Alumni SMU YPK Tabelnakel Nabire, menjelaskan bahwa
berdasarkan memo bupati tersebut dirinya telah menemui Kepala Dinas
Kesehatan dan Panitia Penerimaan Kelas Pemda Dogiyai di Dinas Kesehatan
Kabupaten Dogiyai, namun memo Kepala Daerah tersebut tidak di indahkan.
Ia juga menjelaskan bahwa, Penerimaan Kelas Dogiyai berjumlah 38 Orang
namun semuanya tidak memperhatikan prioritas Putra Daerah Kabupaten
Dogiyai, sedangkan kami sebagai putra daerah tidak diterima sebagai
siswa Kelas Dogiyai Pada Akademi Kelas Pemerintah Kabupaten Dogiyai,”
Ujar Goo.
Sementara itu, ia juga menjelaska bahwa nama – nama siswa kelas
pemda yang telah lulus di Akademi Kesehatan Nabire tidak diumumkan di
Dinas Kesehatan Dogiyai namun nama – nama yang telah dinyatakan lulus
sebagai peserta Kelas Pemda Dogiyai di lakukan secara diam-diam,”
Katanya.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa ada siswa kelas Pemda Dogiyai
yang telah diterima tanpa test, sedangkan kami yang telah melakukan
test di Dinas Kesehatan Kabupaten Dogiyai namun tidak diterima,” Katanya.
Selain itu, ia juga menduga peserta tes dijadikan sebagai Panitian
Pemerimaan kelas Pemda Akper Nabire, sehingga nama siswa peserta test
saling mengamankan sebagai siswa kelas pemda pada akademi Kesehatan
Nabire,”Jelasnya.
“Saya melakukan
pemalangan kantor Dinas Kesehatan ini agar kami sebagai putra
daerah dan juga sebagai keluarga yang tidak mampu dapat diperhatikan
dalam kelas pemda, apalagi saya telah menerima memo kepala daerah, maka
pemalangan kantor ini saya lakukan sampaikan kami diterima sebagai kelas
Pemda di Akper Nabire,” Harap Stefanus.
Pemalangan ini tetap dilakukan sampai ada penjelasan dari Kepala Dinas
Kesehatan Dogiyai dan Panitia Pemerimaan Kelas Pemda Dogiyai lalu akan
dibuka tetapi sementara belum ada penjelasan dari Kepala Dinas maupun
dari Panitia Penerimaan Kelas Pemda di Akper Nabire maka Kantor Dinas
Kesehatan Dogiyai tetap dilakukan pemalangan,” Tegasnya. (rsdfm/Herman Anou).
0 komentar:
Post a Comment