“Beberapa daerah terutama di wilayah
Distrik Kamu Moanemani yang jauh dari sumber mata air, dan hanya mengharapkan
air hujan turun, dan juga memang dikenal paling rawan kekeringan. Kondisi ini
diperparah karena pipanisasi belum masuk ke sana,” Kepala Kampung Ambrosius
Tigi, Jumat (4/12/2015), kemarin.
Beberapa warga mengeluhkan hal
serupa. Mereka mengaku, kesulitan mendapatkan air bersih, hanya mengharapkan
air hujan untuk mendapatkan air, warga bahkan harus berjalan jauh menuju
pedalaman lereng gunung Tetode, atau di lereng Gunung Mago, untuk mendapatkan air
bersih.
Kepala Kampung, Ambrosius Tigi juga
mengaku bahwa beberapa kali siding Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Dogiyai, dan pembahasan Musyawarah Daerah (Musrembangda) Tingkat
Kabupaten Dogiyai sudah beberapa kali mengusulkan untuk pengadaan air bersih di
wilayahnya namun upaya itu sekarang tidak membuahkan hasil maksimal, Tak hanya
itu, beberapa peternak di Kabupaten Dogiyai belum ditertibkan sehingga
menyebabkan beberapa sumber mata air dirusak oleh ternak bebas tersebut,”ujar
Tigi.
“Jika ingin membeli air, kebanyakan
dari kami merasa keberatan karena harga yang harus dibayar cukup mahal, sekitar
Rp 1.500/jerigen ukuran 10 liter,” ujar Kepala Kampung, Karena itu mereka
berharap pada pemerintah daerah setempat untuk membangun jaringan pemipaan atau
sumur bor.
Sedangkan di wilayah Kampung
Kimupugi, Kampung Ikebo, lanjut Tigi, belum tersentuh program pipanisasi dari
pemerintah, sehingga kami sangat mengharapkan pengadaan air bersih di wilayah
ini,” Harap Tigi.(rsdofm/Herman Anou)
0 komentar:
Post a Comment