PEBDETA YANCE(JUBI/TIMO) |
Jayapura(26/4)-
Tokoh Gereja Kingmi di Nabire, Pendeta Yance Nawipa, M.Th. mengatakan, untuk
membangun Papua sedianya menggunakan pendekatan kemanusiaan. Setiap orang harus
memahamai kebenaran yang sesungguhnya sesuai dengan iman kristiani.
“Siapa
pun mau bangun Papua harus mengerti injil dulu. Kalau tidak, gagal semuanya,”
kata Pendeta Yance saat ditemui di Nabire, Papua, Kamis (26/4) siang.
Menurut
dia, pembangunan yang giat di Papua, tetapi masih belum dirasakan oleh semua
masyarakat. Pembangunan justru memarjinalisasi penduduk asli Papua. Masyarakat
justru banyak yang menjadi korban pembangunan itu sendiri.
Hal
ini dikatakannya dalam sambutan kepada belasan warga yang hadir dalam deklarasi
Lembaga Pengembangan Masyarakat Adat Suku Wolani, Mee, dan Moni (LPMA SWAMEMO),
Kamis siang, di Gelanggang Olah Raga (GOR) Kota Nabire, Papua yang dihadiri
anggota Komisi A DPR Papua, Harun Agimbau, Ketua I DPRD Nabire, Yehuda Gobai,
Dewan Adat Daerah Paniai, John NR Gobai, dan Kepala Suku Besar Pegunungan
Tengah Papua di Nabire, perwakilan Dandim 1705 Nabire dan Polres Nabire.
Menurut
dia, selama ini banyak terjadi 'perampasan' terhadap harta kekakayaan di Papua
oleh kelompok yang berkuasa. Sementara, lanjut dia, bila ditilik dari segi iman
Krsitiani, semua harta kekayaan alam di Papua adalah milik Tuhan. Tetapi karena
kerakusan manusia, kekayaan alam Papua perlahan habis seiring pembangunan yang
berjalan. (Jubi/Timo Marten)
tabloidjubi
0 komentar:
Post a Comment