Timika - Karyawan PT Pangansari Utama, salah satu perusahaan kontraktor
PT Freeport Indonesia mengancam akan menggelar mogok kerja jika tuntutan
mereka untuk meminta peningkatan kesejahteraan tidak mendapat tanggapan
dari pihak manajemen perusahaan.
Salah seorang karyawan PT Pangansari, Yanto di Timika, Senin mengatakana sedianya karyawan PT Pangansari Utama menggelar mogok kerja sejak 24 April. Namun saat itu manajemen perusahaan bersedia untuk berunding dengan pihak Serikat Pekerja sebagai perwakilan dari karyawan PT Pangansari Utama.
Menurut Yanto, perundingan antara SPSI PT Pangansari Utama dengan pihak manajemen perusahaan serta perwakilan manajemen PT Freeport Indonesia, SPSI PT Freeport yang berlangsung di Hotel Rimba Papua Timika sejak Rabu (25/4) belum menemukan kesepakatan.
"Sampai sekarang belum ada kesepakatan. Rencananya hari ini perundingan antara SPSI dengan manajemen PT Pangansari Utama akan dilanjutkan di Hotel Serayu Timika," kata Yanto.
Kapolsek Tembagapura, AKP Sudirman yang ikut dalam pertemuan antara SPSI dengan pihak manajemen PT Pangansari Utama di Hotel Rimba Papua mengakui ancaman mogok kerja serentak ratusan karyawan PT Pangansari Utama pada 24 April 2012 di seluruh wilayah operasi PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika.
Menurut Sudirman, tuntutan utama SPSI PT Pangansari Utama yaitu meminta manajemen perusahaan itu menaikah upah dan peningkatan kesejahteraan lainnya mengingat karyawan PT Freeport dan sejumlah perusahaan privatisasi serta kontraktor yang lain sudah menaikan upah karyawan mereka.
PT Pangansari Utama merupakan perusahaan kontraktor yang menyediakan jasa katering bagi ribuan buruh tambang yang bekerja di areal tambang PT Freeport Indonesia di Tembagapura hingga Pelabuhan Portsite Amamapare, Kabupaten Mimika.
Jika ratusan karyawan PT Pangansari Utama jadi menggelar mogok kerja, maka hal itu dapat berdampak pada operasional PT Freeport Indonesia yang saat ini sedang berupaya untuk meningkatkan produksi untuk menutupi kerugian yang ditimbulkan akibat mogok kerja ribuan karyawan sejak bulan September 2011 hingga Februari 2012. (E015)
Salah seorang karyawan PT Pangansari, Yanto di Timika, Senin mengatakana sedianya karyawan PT Pangansari Utama menggelar mogok kerja sejak 24 April. Namun saat itu manajemen perusahaan bersedia untuk berunding dengan pihak Serikat Pekerja sebagai perwakilan dari karyawan PT Pangansari Utama.
Menurut Yanto, perundingan antara SPSI PT Pangansari Utama dengan pihak manajemen perusahaan serta perwakilan manajemen PT Freeport Indonesia, SPSI PT Freeport yang berlangsung di Hotel Rimba Papua Timika sejak Rabu (25/4) belum menemukan kesepakatan.
"Sampai sekarang belum ada kesepakatan. Rencananya hari ini perundingan antara SPSI dengan manajemen PT Pangansari Utama akan dilanjutkan di Hotel Serayu Timika," kata Yanto.
Kapolsek Tembagapura, AKP Sudirman yang ikut dalam pertemuan antara SPSI dengan pihak manajemen PT Pangansari Utama di Hotel Rimba Papua mengakui ancaman mogok kerja serentak ratusan karyawan PT Pangansari Utama pada 24 April 2012 di seluruh wilayah operasi PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika.
Menurut Sudirman, tuntutan utama SPSI PT Pangansari Utama yaitu meminta manajemen perusahaan itu menaikah upah dan peningkatan kesejahteraan lainnya mengingat karyawan PT Freeport dan sejumlah perusahaan privatisasi serta kontraktor yang lain sudah menaikan upah karyawan mereka.
PT Pangansari Utama merupakan perusahaan kontraktor yang menyediakan jasa katering bagi ribuan buruh tambang yang bekerja di areal tambang PT Freeport Indonesia di Tembagapura hingga Pelabuhan Portsite Amamapare, Kabupaten Mimika.
Jika ratusan karyawan PT Pangansari Utama jadi menggelar mogok kerja, maka hal itu dapat berdampak pada operasional PT Freeport Indonesia yang saat ini sedang berupaya untuk meningkatkan produksi untuk menutupi kerugian yang ditimbulkan akibat mogok kerja ribuan karyawan sejak bulan September 2011 hingga Februari 2012. (E015)
Editor: B Kunto Wibisono
Sumber:
(ANTARA
News)
0 komentar:
Post a Comment